Minggu, 21 April 2019

Cara Membersihkan Cobek Pertama Kali Beli

Cara Membersihkan Cobek Pertama Kali Beli

Silahkan di Tonton Sampai Selesai Ya.....!!!

Cara Membedakan Cobek Asli Batu dan Cobek Semen


Tips cara membedakan cobek batu asli cobek semen cor


COBEK BATU ASLI

Dalam kondisi kering hampir semua cobek batu merapi warnanya abu-keputihan, biru-keputihan, abu-kehitaman, atau abu-kecoklatan. Kalau dalam kondisi basah, cobek merapi warnanya agak gelap: abu-biru-gelap, kehitaman-gelap, kecoklatan-gelap. Pada dasarnya warna batu tergantung dari bahan baku batu merapi. Warna lebih pada kesukaan masing masing pribadi. Kalau ditilik dari hubungan warna dengan batu yang padat dan keras saya sarankan pilihlah Warna Yang abu-abu kebiruan yang biasanya batu keras dan rapat. Anda bisa juga memilih warna lainnya: kehitaman, kemerahan, kecoklatan, keabuan, dll. Warna semu kemerahan seringnya batunya juga rapat dan bagus dan kalau sudah dipakai warna batu akan menjadi hitam karena bumbu meresap ke dasa pori-pori batu itu sendiri





COBEK SEMEN / COR

Cobek yang terbuat dari cetakan semen diatas sengaja dicetak agar menyerupai cobek batu asli . Mulai dari warna yang dibuat agak hitam dengan campuran warna hitam dan semen, sampai dibikin semacam campuran kerikil yang agak kasar biar keliatan keset. Bahkan Cobek dari cetakan semen diatas tidak ada bau semen yang tersisa. Campuran pasir dan kerikil pun terlihat homogen seperti cetakan. Disamping juga warnanya yang cenderung tidak natural. Tentu saja Cobek Cetakan semen tidak baik digunakan untuk menghaluskan bumbu.









NB : Cobek batu asli Sering dipakai akan menjadi hitam karena pori-pori bumbu meresap ke dasa batu itu sendiri

NB : Cobek Semen / Cor Untuk Pemakaian awal mungkin tidak terlihat, tapi kalau sudah sering dipakai , cobek palsu akan berubah warna menjadi putih dan butiran pasir akan keluar

Koplo Nella Kharisma


Profil dan Biodata





Nama lahir          : Nella Tri Charisma
 Lahir                   : 04 November 1994 (umur 24)
                                  Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Jenis musik         : Dangdut
Pekerjaan            : Penyanyi
Tahun aktif         : 2014–sekarang
Perusahaan rekaman:Nagaswara
Agama                  : Islam



Nella Kharisma kecil, di usia 3 tahun sudah ikut nyinden dipagelaran Wayang di Kediri. Artinya bakat seninya udah terasah sejak kecil, karena kedua orang tuanya sama-sama berdarah seni. Bapaknya Nella, beraliran musik campursari, sedangkan sang ibu ahli memainkan alat musik gitar, angklung dan suling. Nella remaja sejak kelas 3 SMP sudah aktif bernyanyi dari panggung ke panggung dengan diiringi musik organ tunggal. Dan menginjak dewasa Nella bergabung dengan orkes melayu “Lagista” pimpinan Cak Rull melebarkan sayapnya bernyanyi dengan lebih profesional lagi. Kemudian seiring perkembangan yang menginjakkan dipanggung orkes orkes ternama di Jawa Timur, lalu akhirnya sampai dan berlabuh untuk melanjutkan kariernya kejengjang yang lebih tinggi lagi secara nasional dan internasional, maka merupakan pilihan tepat bagi Nella, tahun 2017 resmi bergabung dengan NAGASWARA, dengan dirilisnya lagu pertama ekslusive yakni "Konco Mesra 2017" karya R. Husin Albana.
Berikut ini Kumpulan Lagu Nella Kharisma

Proses Pembuatan Cobek dan Lesung


Daluhu orang masih menggunakan alat tradisional dijaman yang serba moderen , kemudian untuk menghemat tenaga dan waktu sekarang pembuatan menggunakn mesin bubut.Tahapan dalam proses pembuatan Cobek batu dengan mesin modern sebernarnya hampir sama dengan cara tradisional, hanya saja karena melibatkan mesin bubut, dibutuhkan perlakukan tertentu sebelum cobek bisa dipasang di mesin bubut, serta .Dan proses.na akan lebih cepat

Bisa dilihat proses pembuatannya


Aneka Kerajinan Batu

Selain untuk membuat cobek dan lesung, batu gunung berapi juga digunakan untuk membuat kerajian seperti sovenir, funiture dll
contoh beberapa aneka kerajinan batu dari Muntilan



  • Piring Batu ,lebih tipis biasa.na digunakan untuk restoran /villa






  • Tempat Lilin Batu



  •  Asbak Batu

  • Tempat Sambal

Lesung Batu Asli Gn Merapi


Lesung Batu (atau juga disebut lumpang) adalah tempat untuk menumbuk yang terbuat dari batu bulitan (keras) sebagai warisan budaya prasejarah dari zaman megalitikum.Lesung batu merupakan lesung yang diperbuat daripada batu yang sering digunakan pada suatu masa dahulu bagi menumbuk ramuan untuk memasak. Ia merupakan satu kemestian bagi setiap rumah untuk memilikinya, dan sering kali digunakan bagi menumbuk antara lain, sambal belacan. Ia dianggap sebagai peralatan dapur yang asas selain pisau, periuk dan sebagainya.

Ia digunakan di serata membuat lesung batu berbeza tetapi rekaannya hampir sama dan stabil sepanjang zaman walaupun ia datang dalam pelbagai saiz, bentuk, berat dan komposisi. Kelainan-kelainan ini penting, bergantung kepada kegunaan utamanya. Ia sangat popular digunakan oleh masyarakat desa untuk membuat pelbagai juadah atau bahan masakan dan juga ubat-ubatan.Kebolehannya untuk menyerap, menguatkan dan mengeluarkan kembali rasa bahan-bahan yang ditumbuk adalah satu daripada keunikannyadunia sejak zaman gangsa (atau mungkin sebelumnya) lagi. Walaupun bahan yang digunakan untuk.
Ia popular terutama sekali di Asia Tenggara dimana pada kebiasaannya ia digunakan untuk menumis atau menumbuk rempah dan perasa masakan seperti gulai. Di barat ia biasanya dikenali sebagai 'mortar and pestle' dan mempunyai kegunaan yang hampir serupa walau bergantung kepada keadaan dan budaya masyarakat setempat.
Penggunaannya mudah, cepat dan tidak memerlukan kuasa eletrik. Ia juga boleh dijadikan senjata. Pada kebiasaannya, lesung sangat sukar pecah, rapuh atau retak kecuali pada keadaan-keadaan ekstrem tertentu.

Pengertian Cobek

Cobek merupakan salah satu peralatan dapur yang bisa dibilang mutlak harus  ada. Hal ini karena fungsinya yang digunakan untuk menghaluskan bumbu-bumbu masakan. Namun, sudah seberapa jauh anda mengenalnya?

Alat ini sebenarnya sudah ada sejak jaman paleolithikum (jaman batu). Para arkeolog menemukan bahwa pasangan dari ulek ini digunakan untuk menumbuk bahan makanan
Walaupun kini fungsinya yang banyak diketahui adalah sebagai penghalus bumbu masakan, dulunya tak hanya demikian. Dulu, alat ini biasa dimanfaatkan untuk menumbuk jamu, obat-obatan, dan lain sebagainya.

Berhubung fungsinya digunakan untuk menumbuk, menggiling, melumat, mengulek, dan mencampur maka bahan baku untuk membuat cobek harus kuat dan tahan lama. Beberapa bahan baku cobek yang ditemui yaitu batu, semen, kayu, dan tanah liat.
Dari keempat bahan tersebut, yang paling digemari masyarakat adalah yang terbuat batu. Sebab, menurut pengalaman masyarakat, bahan batu ini lebih kuat, antep (Jawa), dan awet. Berbeda dengan semen yang terkadang bahannya luntur saat mengulek. Sehingga dalam kurun waktu singkat cobek menjadi halus dan tak enak lagi digunakan.

Perkakas bernama yang juga disebut cowek ini keberadaannya mulai terkalahkan dengan kehadiran blender. Akan tetapi, banyak pula masyarakat yang memang masih bertahan dengan ini.
Alasannya yaitu karena aroma dan cita rasa bumbu yang dihasilkan memiliki khas tersendiri dibandingkan menggunakan blender. Walaupun blender lebih praktis dan menghasilkan bumbu yang lebih halus, namun ada sesuatu khas dari bumbu yang lebih terasa jika menggunakan cobek. Ini pula yang menjadi alasan para koki tetap menggunakannya sebagai perkakas andalannya.
Sebagai alat yang lekat dengan kehidupan orang Indonesia, maka tak akan luput dari mitos di dalamnya. Dalam kehidupan Jawa, mitosnya ditemui sewaktu pernikahan. Sang mempelai biasanya akan diberi hadiah cobek. Pemberian ini memiliki arti sendiri untuk kehidupan kedua mempelai dalam mengarungi rumah tangga.

Artinya yaitu saat mengarungi kehidupan selanjutnya, pasutri selayaknya harus bekerja sama satu sama lainnya. Seperti halnya cobek dan ulekan yang bekerja sama sesuai fungsinya. Melengkapi satu sama lain adalah suatu hal yang harus dimiliki oleh pasangan.